Ketum PBNU : Ungkap Ketokohan KH Achmad Sjaichu
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) bertempat di Pesantren Al-Hamidiyah Depok (3/6) Sabtu.
Gus Yahya pada sambutannya mengatakan terharu atas terselenggaranya Rakornas LPBINU di Pesantren Al-Hamidiyah yang didirikan oleh Kiai Sjaichu tokoh PBNU.
“Saya merasa terharu bahwa hari ini LPBINU bagian dari pengurus besar NU diijinkan untuk menggelar kegiatan Rakornas di Pesantren ini. Pesantren yang merupakan, yang diwariskan merupakan legecy dari salah seorang pemimpin NU Allahyarham Kiai Achmad Sjaichu,” katanya.
Ia juga menjelaskan, supaya tahu generasi generasi belakangan ini bahwa Kiai Sjaichu adalah Kiai kader NU yang pertama kali melakukan lompatan besar dari Pesantren langsung ke panggung internasional.
“Kiai Achmad Sjaichu ini adalah santri dari Kiai Maksum Lasem beliau belajar dibawah bimbinngannya. Dari Lasem masuk dalam jajaran pimpinan NU dan kemudian langsung di percaya untuk menjadi utusan NU di berbagai forum Internasional,” jelasnya
Kiai Sjaichu tokoh NU yang pada zamannya sudah menjadi utusan PBNU mengikuti forum-forum internasional.
“Jadi kalo saudara sekalian melihat saya kesana kemari di berbagai forum internasional ini sudah telat lama, dulu Kiai Sjaichu sudah duluan, Mudah-mudahan ini menjadi pesantren yang barokah,” pungkasnya.
Pada Kegiatan Rakornas LPBINU juga menggelar Seminar Nasional dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dirayakan setiap tanggal 5 Juni, adapun tema Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas).
Adapun tema Rakornas perdana LPBINU ‘Tantangan Perubahan Iklim Terhadap Kebencanaan di Indonesia’. Menghadirkan beberapa Narasumber Prof DR KH Oman Fathurahman, M. Hum (Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah, Depok)
Agus Justianto (Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK), Alissa Wahid
(Ketua PBNU), Prof Agus Zainal Arifin (Kepala Pusdatin Kemensos
Jarwansyah Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB).
Pewarta : Abdul Mun’im Hasan